Rabu, 09 Oktober 2013

KALIBRASI ALAT



Lembaran pengesahan

KALIBRASI ALAT
Disusun oleh :
Kelompok X








Asisten                                            Darussalam,  januari 2012
Praktikan


(                               )                                                   (kelompok II)


ABSTRAK

Telah dilakukan percobaan dengan judul kalibrasi alatv dengan tujuan untuk mengetahui cara-cara pengkalibrasian alat-alat gelas sehingga dapat diketahui ketelitian dari suatu pengukuran. Bahan pengkalibrasian yangdigunakan adalah air hal ini disebabkan karena kerapatan jenis air telah diketahui dngan tepat pada berbagai temparatur. Pada percobaan ini alat-alat yang dipakai untuk dikalibrasi ada yang ,masih layak dipakai ada yang sudah tidak layak dipakai lagi.pipet yang dikalibrasi sudah tidak layak dipakai lagi karena tidak memenuhi syarat yang telah ditentukan. Sedangkan labu ukur yan dipakai masih layak dipakai karena memenuhi syarat dan masuk ke kelas B. Pada pengkalibrasian buret, buret yang dikalibrasi juga sudah tidak layak dipakai lagi.
































BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang.
Alat berskala untuk analisis kuantitatif umumnya dibuat mematuhi batas-batas spesifikasi  terutama yang menyangut ketepatan kalibrasi. Di ingris terdapat dua taraf peralatan yang ditandai dengan kelas A dan kelasB. Batas toleransi untuk alat-alat kelas A lebih berat dibandingkan dengan yang kelas B. Dan peralatan kelas A semacam ini digunakan untukdalam pekerjaan dengan kecermatan tinggi sedangkan yang kelas B digunakan untuk kegiatan rutin.
Pada umumnya air digunakan untuk sebagai bahan pengkalibrasianvolume karena kerapatan jenis air telah diketahui pada brbagai temparature dengan tepat (dalam vakum). Berbagai koreksi perlu dilakukan untuk menentukan volume air dari beratnya.

1.2  Tujuan Percobaan
Tujuan dilakukan percobaan ini adalah untuk mengetahui cara-cara pengkalibrasian alat-alat gelas sehingga dapat diketahui penelitian dari suatu pengukuran.




BAB II
DASAR TEORI

            Analisis volumetri adalah proses untuk menentukan jumlah yang tidak diketahui dari suatu zat dengan mengukur volume larutan pereaksiyang diperlukan untuk reaksi sempurna. Pada analsis volumetri diperlukan larutan standar. Proses penentuan konsentrasi larutan standar disebut menstandarkan atau membakukan. Larutan standar adalah lautan yangtelah diketahui konsentrasinya, yang akan digunakan pada analisis volumetri ( Achmad, 2007 ).
            Dalam elektro gravrimetri unsur yang akan ditetapkan diposisikan secara elektrolisis diatas lalu elektronik sesuai jadi penyaringan terhindarkandan jarang terjadi kade posisi jika kondisi-kondisi eksperimen dikendalikan dengan hati-hati. Metode ini baik dipakai , akan mempunyai banyak keuntungan maka akan dikaji teori dari prosesnya untuk mengerti bagaimana dan kapan ia akan dipakai ( Vogel, 1994).
            Akurasi sam dengan metode gravimetri. Anlisis volumetri juga dikenal sebagai titrimetridimana zat yang dianalisis dibiarkan bereaksi dengan zat lain yang konsentrasinya diketahui dan dialirkan dari buret dalam bentuk larutan. Jika reagen penitrasi yang diberikan berlebih maka harus diketahui dengan suatu indikator. Mengukur volume standar larutan adalah jauh lebih cepat dibandingkan dengan menimbamg berat suatu zat dengan suatu metode gravimetri (Khopkar,20002).

BAB III
METODELOGI PERCOBAAN

3.1 Alat-alat dan Bahan
            Peralatan yang digunakan dalam percobaan ini adalah pipet, labu erlenmeyer, timbangan, labu ukur, buret 50 ml, corong kecil, klem buret, alat ukur volumetri, kertas sariing dan bejana.
            Bahan yang digunakan dalm percobaan ini adalah air suling.

3.2 Cara Kerja
1.Kalibrasi pipet
Periksalah apakah pipet bersih, bagian dalam piprt harus dilapisi air yang merata dan ipet tak perlu dikeringkan. Timbamng labu erlenmeyer 100 ml yang bersih dan kering (ingat temparaturnya ) sampai mg yang terdekat. Isilah pipet dengan air suling dngan cara menghisap. Bilaskan dan ulangi 2-3 kali. Ukur temparature dari air suling. Isilah pipet bdngan air suling sampai melewati tanda batas . keringkan bagian luar pipet yang basah dengan melapnya dengan kertas saring. Pipet dipegang dengan tegak lurus dan gunakan telunjuk untuk menutup muka ujung pipet dan ujumg bawah pipetv ditempelkan keujung bawah bejana yang di miringkan 450. Keluarkan air dengan hati-hati sampai meniskusnya duduk pada tanda batas. Masukkan isi pipet kedalam erlenmeyer yang telah ditimbang dengan menempelkan ujung bawah pipet kedinding bagian dalam erlenmeyer yang dimiringka 450  dengan pipet dalam keadaan tegak lurus.Jika seluruh pipet telah dikeluarkan seluruhnya tunggu 10 detik sebelumpipet diangkat. Air yang tertinggal diujung pipet tidak boleh dikeluarkan. Timbang kembali erlenmeyer yang telah dikeluarkan air tersebut.
Ulangi kalibrasi sekali lagi, jika kedua hasil percobaan berbeda dari 0,03g ( setara dengan 0,03 ml). Ulangi percobaan sekali lagi ambil harga rata-rata dan tentukan berat air yang dikeluarkan dari pipet. Hitung volume pipet de4ngan menggunakan tabel 1. Tentukan besarnya koreksi dan gunakanlah untuk praktikum selamjutnya.
            2. Kalibrasi labu ukur.
Timbang labu ukur yang bersih dan kering.Isi dengan air suling yang diketahui temparaturnya sampai dibawah tanda batas. keringkan leher labu bagian dalamnya dengan guklungan kertas saring . teteskan air suling dengan memakai pipet tetes sampai tepet tanda batas. Timbang kembali labu ukur yang berisi air suling dan hitunglah volume serta kalibrasi dengan tabel 1. tentukan koreksinya. Ulangi hasil percobaan sekali lagi dan harus memberikan hasil yang sama.
            3. Kalibrasi buret 50 ml
Timbang seluruh erlenmeyer yang bersih dan kering. Bilas buretyangtelah bersih dan bebas minyak 2-3 kali dengan air suling yang diketahui temparaturnya. Isilah buret dengan
           

BAB IV
DATA HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Hasil Pengamatan
            1. Kalibrasi pipet
    - Berat erlenmeyer  = 100,54
    - Berat erlenmeyer + air  = 110,34
2. Kalibrasi labu ukur
    - Berat labu ukur  = 51,04
    - Berat labu ukur + air = 150,45
3. kalibrasi buret 50 ml
     - Berat erlenmeyer = 100,55
     - Berat relenmeyer + air = 105,75
                                   
4.2 Pembahasan
            Kalibrasi merupakan suatu proses vertisifikasi bahwa suatu akurasi alat ukur sesuai dengan rancangannya. Pada umumnya air digunakan sebagai bahan pengkLibrsian karena kerapatan jenis air telah diketahui pada berbagai temparature dengan tepat dalam keadaan vakum.
            Pada percobaan pengkalibrasian pipet, pipet yang dikalibrasi tidak memenuhi syarat yang telah ditetapkan, hasil yang diperoleh yaitu -0,15. Oleh karena itu pipet ini sudah tidak layak dipakai lagi. Karena tidak sesuai dengan stsandar kalibrasi yaitu standar yang diperbolehkan.
            Pada percobaan labu ukur, labu yang dikalibrasi masih layak dipakai karenamasih memenuhi standar kalibrasiyang diperbolehkan. Hasil kalibrasi yang diperoleh adalah -0,15 hal ini memenuhi syarat unttuk kelas B. Karena toleransi yang diberikan adalah 0,16 maka yidak memenuhi kelas A karena toleransi yang diberikan untuk kelas A adalah 0,08.
            Pada percobaan mengkalibrasi buret, buret yang dikalibrasi sudah tidak layak dipakai lagi karena buret ini tidak memenuhi standar kalibrasiyang diperbolehkan. Hasil yang diperoleh dari kalibrasi adalah -44,8. Sedangkan toleransi yang diperboleh untuk buret adalah pada kelas A untuk kapasitas 50 ml adalah0,05 dan untuk kelas B adalah 0,10.
            Pengkalibrasian sebaiknya dilakukan secara berulang-ulang, agar diperoleh data yang akurat. Standar kalibrasi adalah merupakan standar yang diperboleh untuk melakukan suatu pengukuran. Pengkalibrasian dilakukan untuk membandingkan nilai ukur dengan standar nasional atau internasional. Pengkalibrasian ini dilakukanuntuk mengetahui apakah alat-alat yang akan digunakan masih layak pakai atau tidak yaitu dengan mengetahui apakh alat-alat tersebut sesuai dengan toleransi yang telah ditetapkan.






BAB V
KESIMPULAN

            Dari percobaan yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan yaitu :
Ø  Kalibrasi merupakan suatu proses vertisikasibahwa suatu akurasi alat ukur sesuai dengan rancangannya.
Ø  Air digunakan sebagai bahan pengkalibrasian pada umumnya, hal ini disebabkan karena kerapatan air pada berbagai suhu telah diketahui dengan tepat dalam keadaan vakum.
Ø  Pipet yang dikalibrasi masih layak dipakai. Sedangkan labu ukur dan buret yang dikalibrasi sudah tidak layak dipakai lagi.
Ø  Toleransi yang diberikan untuk alat ukur volumetri yang ditetapkan NBS ada 2 yaitu : 
-          Kelas A (inggris) untuk alat ukur dsengan ketelitian sangat tinggi
-          Kelas B (formakop indonesia) untuk alat-alat yang digunakan dengan ketepatan yang biasa.








DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Hiskia, 2007, Kimia Larutan, PT. Citra aditia bakti, Bandung.
Khopkar S.M, 2002, Konsep Dasar Kimia Analitik, UI, Jakarta.
Vogel, 1994, Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik, Buku kedokteran, Jakarta.


















LAMPIRAN
1.      Kalibrasi Pipet.
Dik : Berat erlenmeyer = 100,54
         Erlenmeyer + air = 110,334

Berat air = ( Berat erlenmeyer + air ) – (Berat erlenmeyer)
               = 110,34 – 100,54
              = 9,8

Menshitung volume pipet dengan menggunakan tabel 1 pada suhu 280C :
-          Volume pipet  =  9,8 X 1,0046 = 9.85
-          Penyimpangan = 9,85 – 10 = -0.15.

2.      Kalibrrasi labu ukur
Dik : labu ukur = 51,04
         Labu ukur + air = 150,45

Berat air = (berat labu ukur + air ) – (labu ukur)
              = 150,45 – 51,04
              = 99,41

Memghitung volume labu ukur dengan menggunakan tabel 1 pada suhu  270C :
-          Volume labu ukur  = 99,41 X 1,0043 = 99,83
-          Penyimpangan       = 99,83 – 100 = -0,15.

3.      Kalibrasi buret
Dik : Berat erlenmeyer = 100,55
          Berat erlenmeyer + air = 105,75

Berat air = (Berat erlenmeyer + air ) – (berat erlenmeyer)
               = 105,75 – 100,55
               = 5,2

Menghitung volume buret dengan menggunakan tabel 1 pada suhu 270C :
-          Volume = 5,2 X 1,0043 = 5,2
-          Penyimpangan = 5,2 – 50 = -44,8






Tabel 1. Volume alat gelas yang mengandung 1 gram air pada berbagai suhu.
Temparature 0C
Volume (ml)
25
1,0038
26
1,0041
27
1,0043
28
1,00046
29
1,0048

Tabel 2. Toleransi untuk alat ukur volumetri gelas (ml)
Kapasitas sama atau
kurang dari (ml)
Labu takar
pipet
Buret
BS
BS
B/FI




10
I
II
I
II
I
II
25
0,02
0,04
0,02
0,04
50
0,05
0,10
0.05
0,10
0,05
0,10
100
0,08
0,16
0,08
0,12
0,10
0,20
           












Tidak ada komentar:

Posting Komentar