Lembaran pengesahan
KATION (
PEMISAHAN GOLONGAN I - III)
Disusun oleh :
Kelompok VI
Asisten Darussalam, 13 januari 2012
Praktikan
( xxxxxxx) (kelompok VI)
ABSTRAK
Telah dilakukan
percobaan dengan judul “Kation (Pemisahan Golongan I-III)” dengan tujuan adalah
untuk menetukan sifat-sifat kation golongan I-III. Prinsip percobaan golongan I
yaitu Ag2+, Hg2+, Pb2+ yang membentuk krolida
tidak larut. Kation golongan 2 : diendapkan sebagai sulfide dari larutan
asamnya. Kation golongan 3
diendapkan membentuk sulfide tidak larut dalam larutan batas. Hasil dari reaksi
yang diperoleh adalah dengan terbentuknya endapan berwarna atau terjadinya
kekeruhan dan atau berubahnya warna larutan. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa setiap golongan tersebut memiliki sifat masing-masing,
sehingga dapat dibedakan sifat antara setiap golongan kation tersebut.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pengendapan adalah
pendekatan yang dilakukan untuk memisahkan kation kedalam golongannya. Kation
golongan IV diendapkan sebagai karbonat, kation golongan V tetap tinggal dalam
larutan, selama pemisahan.
Secara umum ion-ion tersebut
dikelompokkan menjadi dua, yakni kation yaitu ion positif dan anion yaitu ion
negatif. Kation berdasarkan sifatnya dibagi menjadi 5 golongan, yaitu :
-
Golongan
I, terdiri dari Ag+, Hg2+, Pb2+
-
Golongan
II, terdiri dari Hg2+, Pb2+, Bi3+, Cu2+,
Cd2+, As2+
-
Golongan
III, terdiri dari Al3+, Cr3+, Fe3+, Ni2+,
G2+, Mn2+, Zn2+
-
Golongan
IV, terdiri dari Ba2+, Ca2+, Sr2+
-
Golongan V, terdiri dari Na+,
K+, NH3+, Mg+.
pengeluaran ion-ion penganggu dengan
muatan berlawanan dalam larutan juga dapat dilakukan dengan penukar ion .
tehnik penukar ion bermanfaat untuk penukar anin terutama digunakan dalam analisis
kuantitatif senyawa organic.
1.2
Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan adalah untuk
menentukan sifat-sifat kation golongan I-III.
Bab ii
Dasar teori
Pendekatan yang digunakan untuk memisahkan kation
kedalam golongannya adalah melalui pengendapan, misalnya hanya anggota golongan
I yaitu Ag+, Hg2+, dan Pb2+ yang membentuk
klorida tak larut. Semua klorida logam lainnya dapat larut. Kation golongan 2
diendapkan sebagai sulfidadari larutan asamnya. Kation golongan 3 membentuk sulfide tak larut
dalam larutan basa. Kation golongan 4 diendapkan sebagai karbonat , kation
golongan 5 tetap tinggal dalam larutan, selama pemisahan 4 golongan lainnya (
pettrucci, 1985 ).
Pirit besi dilarutkan dalam
suatu campuran dari nitrat pekat dan asam klorida pekat. Setelah diencerkan,
larutan dialirkan melalui suatu penukar anion ( jenis asam sulfanot ) dalam
bentuk hidrogen efluen dan mengandung hidrogen satu-satunya kation ( Vogel,
1994 ).
Metode penukar ion mempunyai
berbagai pemakaian pertama kali metode tersebut digunakan untuk deonnisasi atau
melunakkan. Metode penukar ion dapat digunakan untuk penentuan konsentrasi
garam secara total. Pengeluaran ion-in penggganggudengan muatan berlawanan
dalam juga dapat dilakukan dengan penukar ion. Tehnik penukaran ini juga
bermanfaat untuk penukaran anion ( Khopkar, 2002 ).
BAB III
METODELOGI
PERCOBAAN
3.1
Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan adalah tabung
reaksi dan rak, pipet tetes.
Bahan-bahan yang digunakan adalah
larutan yang mengandungHCl, Pb2+, kalium kromat, HNO3,
NaOH, Hg2+, ammonia, natrium hidroksida, Ag2+, MnCl2,
KI, CO2+, FeCl2, KOH, , Fe(SO4)3, AgNO3, NH4OH.
3.2
Skema Kerja
A.
Kation Golongan I
1.
Uji spesifik Pb2+
a.
Dengan asam klorida encer
Larutan yang mengandung Pb2+
dimasukkan ke dalam tabung reaksi, kemudian ditambahkan HCl encer , diamati
yang terjadi. Kemudian dimasukkan air panas dan diamati yang terjadi.
b.
Dengan kalium kromat
Larutan yang
mengandung Pb2+ dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Kemudian
ditambahkan K2CrO4.
Dicatat hasilnya, endapan dibagi 2;
- Di tabung I
ditabahkan HNO3 dan diamati
- Di tabung II ditambahkan NaOH dan diamati.
2.
Uji spesifik Hg2+
a.
Dengan asam klorida encer
Larutan yang mengandung Hg22+
dimasukkan ke dalam tabung reaksi, kemudian ditambahkan HCl encer , diamati
yang terjadi. Kemudian dimasukkan ammonia
dan diamati yang terjadi.
b.
Dengan ammonia
Larutan yang mengandung Hg2+
dimasukkan ke dalam tabung reaksi, kemudian ditambahkan ammonia, diamati yang
terjadi.
c.
Dengan natrium hidroksida
Larutan yang mengandung Hg2+
dimasukkan ke dalam tabung reaksi, kemudian ditambahkan NaOH, diamati yang
terjadi (dibandingkan dengan merkuri).
3.
Uji spesiifik Ag+
a.
Dengan asam klorida encer
Larutan yang mengandung Ag+
dimasukkan ke dalam tabung reaksi, kemudian ditambahkan HCl encer , diamati
yang terjadi. Kemudian dimasukkan ammonia
dan diamati yang terjadi. Ditambahkan HNO3 dan dicatat
hasilnya.
b.
Dengan kalium iodida
Larutan yang
mengandung Ag+ dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Kemudian
ditambahkan KI. Diamati apa yang
terjadi, endapan dibagi 2;
- Di tabung I
ditabahkan ammonia dan diamati
- Di tabung
II ditambahkan natrium tiosulfat dan diamati.
B.
Kation Golongan II
1.
Uji spesifik Hg22+
a.
Dengan ammonia
Larutan yang mengandung Hg22+
dimasukkan ke dalam tabung reaksi, kemudian ditambahkan ammonia dan diamati apa
yang terjadi.
b.
Dengan natrium hidroksida
Larutan yang
mengandung Hg22+ dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
Kemudian ditambahkan NaOH dan diamati
apa yang terjadi (reaksi ini untuk membedakan dengan merkuri).
2.
Uji spesifik Cu2+
a.
Dengan kalium iodida
Larutan yang
mengandung Cu2+ dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Ditambahkan KI,
diamati apa yang terjadi. Kemudian ditambahkan natium tiosulfat berlebih dan
diamati.
b.
Dengan kalium heksasianoferat
(II)
Larutan yang
mengandung Cu2+ dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Ditambahkan
kalium heksasianoferat (II), diamati apa yang terjadi. Kemudian ditambahkan
natium hidoksida dan diamati.
C.
Kation golongan III
1.
Uji spesifik Fe2+
Larutan FeCl2
dimasukkan ke dalam tabung reaksi, kemudian ditetesi dengan sedikit demi sedikit
sampai berlebih sampai terbentuk larutan biru tua. Kemudian ditambahkan KOH,
maka akan terbentuk endapan coklat. Positif adanya Fe2+.
2.
Uji spesifik Fe3+
Larutan Fe2(SO4)3
dimasukkan ke dalam tabung reaksi, kemudian ditetesi dengan sedikit demi sedikit
sampai berlebih sampai terbentuk endapan putih dan akan berwarna biru bila
teroksidasi. Positif adanya Fe3+.
3.
Uji spesifik Mn2+
Larutan AgNO3 dimasukkan ke dalam tabung
reaksi, kemudian ditetesi dengan NH4OH sedikit demi sedikit sampai
berlebih. Ditambahkan MnCl2 maka akant terbentuk endapan coklat dan
MnO2 dan abu-abu dari Ag. Positif adanya Mn2+.
4.
Uji spesifik Co2+
Larutan CoCl2 dimasukkan ke dalam tabung
reaksi, ditambahkan beberapa tetes ammonium thyocyanat. Akan terbentuk warna biru dari larutan dan kertika
diencerkan terbentuk warna merah jambu. Positif adanya
Co2+.
3.3
Konstanta Fisik
H2O
Bm = 18 gr / mol
Td = 100 0C
Tl = 0 0C
= 1 gr/cm3
|
KOH
Bm = 56,1 gr / mol
Td = 360,4 0C
Tl = 209,3 0C
= 435 gr/cm3
|
HCl
Bm = 36,45 gr / mol
Td = 83,7 0C
Tl =
-114,80C
= 1,268 gr/cm3
|
HNO3
Bm =
63 gr / mol
Td =
-998 0C
Tl =
-1123 0C
= 4,33 gr/cm3
|
AgNO3
Bm = 169,89 gr / mol
Td = 494 0C
Tl =
216 0C
= 4,35 gr/cm3
|
K2CrO7
Bm = 194,20 gr / mol
Td = 500 0K
Tl = 398 0K
= 2,676 gr/cm3
|
KI
Bm = 165,02 gr / mol
Td = 681 0C
Tl =
327 0C
= 1,05 gr/dm3
|
NaOH
Bm = 40,01 gr / mol
Td = 139 0C
Tl =
318 0C
= 22,139 gr/cm3
|
BAB IV
DATA HASIL
PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Data Hasil Pengamatan
Data hasil pengamatan yang diperoleh
dari percobaan yang dilakukan adalah sebagai berikut.
Reaksi
|
Pengamatan
|
A.
Kation golongan I
|
|
1. Uji spesifik Pb2+
|
|
a.
Dengan HCl encer
Pb2+ +
2HCl PbCl2
+2H2
+ air panas
|
-
terbentuk endapan putih
-
endapan hilang
|
b.
Dengan Kalium kromat
Pb2+ + K2CrO4
PbCrO4 +2K+
Dibagi 2 :
Tabung I + HNO3
Tabung II + NaOH
|
-
larutan putih
-
larutan kuning + sedikit
endapan
-
Kuning + endapan banyak
|
2. Uji spesifik Hg2+
|
|
a.
Dengan HCl encer
|
|
Hg2+ +
2HCl HgCl2
+ 2 H+
+ NH3 HgCl2 + NH4+
|
-
bening
-
bening tanpa endapan
|
b.
Dengan ammonia
Hg2+ +
NH3 Hg(NH4)2
|
- Keruh tanpa endapan
|
c.
Dengan natrium hidroksida
Hg2+ + NaOH Hg(OH)2
+ Na+
|
- Kuning kecoklatan + endapan
|
3. Uji spesifik Ag2+
|
|
a.
Dengan HCl encer
AgNO3 +
HCl AgCl +HNO3
+ NH3
|
-
putih susu
-
terbentuk sedikit endapan
|
b.
Dengan Kalium Iodida
Agno3 +
KI Agi +KNO3
Dibagi 2 :
-
Tabung I + NH3
-
Tabung II + Na2S2O3
|
-
Larutan putih susu kehijauan
-
Keruh tanpa endapan
-
Keruh + endapan
|
B.
Kation golongan II
|
|
1.
Uji spesifik Hg2+
|
|
a.
Dengan ammonia
Hg2+ +NH3
|
-
Keruh + endapan putih
|
b.
Dengan NaOH
Hg2+ +NaOH Hg(OH)2
+Na+
|
-
orange + endapan sedikit
|
2.
Uji spesifik Cu2+
|
|
a.
Dengan kalium iodida
Cu2+ +KI
CuI2 + K+
+ Na2S2O3
|
-
Endapan coklat tua
-
Coklat muda
|
b.
Dengan kalium heksasianoferat
Cu2+ +
Endapan + NaOH
|
-
Warna merah bata + endapannya
banyak
-
Endapan hilang
|
C.
Kation golongan III
|
|
1.
Uji spesifik Fe2+
FeSO4 +
+ KOH
|
-
Larutan biru tua
-
Terbentuk endapan coklat
|
2.
Uji spesifik Fe3+
Fe(SO4)3 +
|
-
Terbentuk endapan putih dan
berwarna biru lama kelamaan
|
3.
Uji spesifik Mn2+
AgNO3 +
NH4OH Ag(OH) +
NH4NO3
+ MnCl2
|
-
Bening
-
Terbentuk endapan coklat dari
MnO2 dan abu-abu dari Ag
|
4.
Uji spesifik Co2+
CoCl2 +
diencerkan
|
-
Terbentuk warna ungu
-
Warna merah jambu
|
4.2
Pembahasan
Kation adalah ion yang memiliki muatan positif, dan
lebih cendrung melepaskan electron. Kation dibagi kedalam 5 golongan
berdasarkan sifa-sifatnya dan terhadapa beberapa reagensia.pendekatan yang
digunakan untuk memisahkan kation kedalam segolongannya adalah juga dengan
pengendapan.
Sebagian besar dari kation
terdiri dari golongan transisi. Oleh karena itu logam-logam kation lebih banyak
memiliki warna yang cerah disebabkan letaknya pada sub kulit d yang kosong akan
menyerap ultraviolet sehingga transisinya berwarna.
Pada percobaan golongan I yang
diuji adalah Pb2+ , Hg2+, dan Ag2+, hasilnya
adalah terbentuknya endapan pada saat direaksikan dengan asam klorda encer
yaitu membentuk klorida tak larut, semua klorida logam lainnya dapat larut.
Pada percobaan golongan II
yang diuji adalah Ag2+ dan Cu2+. Golongan ini tidak
membentuk endapan dengan HCl encer tetapi dengan NaOH dalam suasana asam
mineral encer. Kation golongan ini akan membentuk endapan dengan ammonia, NaOH,
KI, dan K3Fe(CN)6.
Pada percobaan golongan
III yang diuji adalah Fe2+, Mn2+, CO2+. Kation golongan III ini membentuk sulfita
tak larut dalam lrutan basa. Kation
golongan ini membentuk endapan ketiki direaksikan dengan K3Fe(CN)6,
NH4OH, MnCl3, dan NH4CNS.
BAB V
KESIMPULAN
Berdasarkan
percobaan yang telah dilakukan, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai
berikut.
- Sifat dari kation secara umum adalah berwarna cerah, lebih bersifat asam, dan biloks bermuatan positif
- Golongan I membentuk klorida tak larut, senyawa klorida logam lainnya dapat larut.
- golongan II diendapkan sebagai sulfida dari larutan asamnya
- golongan III membentuk sulfida tak larut dalam larutan basa.
- Setiap kation memiliki kelarutan yang berbeda dalam asam dan basa kuat, asam dan basa encer, dan dalam senyawa kompleks lainnya.
Daftar pustaka
Khopkar S.M, 2002, Konsep
Dasar Kimia Analitik, UI, Jakarta.
Pettrucci, 1985, Kimia Dasar dan Prinsip Terapan Modern, Erlangga, Jakarta.
Vogel, 1994, Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik,
Buku Kedokteran,Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar