Rabu, 09 Oktober 2013

Sop buah Amanda



Sop buah Amanda

Satu detik yang tlah berlalu, takkan terulang kembali..
Maka jangan pernah menyia-nyikan waktu tidur sedetikpun..

                enggak terasa gue sekarang sudah semester 4. Waktu memang cepat sekali berlalu. Padahal baru saja kemaren lulus SD. #enggak sedini ini juga kale.. Tapi enggak apa lah, gue tetap bersyukur karna gue masih bisa bernafas sampai sekarang. #kebayangkan kalau misalnya gue sudah enggak bernafas lagi? Mungkin gue sudah jadi arwah gentayangan. Saat ini, jadwal kuliah gue memang super padat. Belum lagi ditambah jadwal tidur yang selalu bentrok sama jadwal kuliah. Gue enggal tau harus lakuin apa? Bagi gue dua-duanya harus dikerjakan dengan selang waktu yang berbeda. Dan walaupun akhirnya nanti bentrok. Ya enggak apa-apa. Namanya juga hidup mana ada yang sempurna. Emang Andra & the backbone apa…
                Semester 4 ini, gue mengambil mata kuliah Kewirausahaan. Yaitu mata kuliah yang mengajarkan bagaimana memulai sebuah usaha. Jadi gue dan teman dikelompok diharuskan mewawancara pedagang mikro yang bertujuan untuk mengetahui seluk-beluk mereka dalam memulai sebuah usaha. Berapa modal awal? Keuntungan setiap hari, dll. Dan kelak kami akan membuat sebuah usaha. #ya semacam pengusaha muda gitu.
                Kelompok gue terdiri dari gue sendiri, bg Chandra (abang letting) dan 2 teman cwe gue lainnya #enggak tau nama mereka siapa. #soalnya kalo gue certain cume ngehabisin tinta doang. Hehe..  gue sama bang Chandra ditugaskan oleh kaum hawa untuk membeli bahan-bahan yang digunakan untuk produk kami nantinya dan yang paling sensasional kami harus mewawancari pedagang-pedagang mikro. Disini gue dan bang Chandra memilih untuk mewawancarai beberapa pedagang sop buah yang ada di pinggir jalan.
                Berbicara mengenai bang Chandra dia adalah seorang cwo (ya jelas, masak cwe gue manggilnya bang…). Rambutnya  hitam yang disisir ala korea. Kuliatnya hitam pahit, badanya berisi, disekitar perutnya terdapat bola (maksudnya perutnya buncit) dan bang Chandra ini sangat jauh dari kata cakep. (gue lebih baik ngomong jujur daripada tiap hari gue trus ngefitnah abang itu…..).
                Sampai pada hari H-nya. Gue dan bang Chandra pun mewawancari tukang sop buah. Akhirnya gue dan bang Chandra tiba di Batoh, lokasi tempat penjualan sop buah. Tapi sebelum mulai mewawancari pedagang sop buah. Gue dan bang chandra duduk dulu dan memesan segelas sop buah (padahal kita orang berdua), kita lagi bokek soalnya……     Gue disini ingin mengetahui penghasilan dari penjual sop buah dan mendapat beberapa informasi lain. Setelah sedikit basa-basi, akhirnya kita orang memberanikan diri untuk bilang ke abang sop buah (biar enak di dengar, kita sebut saja nama abang itu jadi Alex…. Walaupun di kehidupan nyata ga mungkin namanya bisa sekeren itu. Dan nama istri bang alex kita ubah menjadi mbak clara. # biar cocok alex dan clara. Hahhaha ) #maaf bang.
Bangg alex, boleh enggak kita mewawancarai abang? Tanya bang Chandra
Boleh kali. Dari Koran mana? jawab bang alex sambil ngerapiin rambutnya.
Ga kok bang, kita  mahasiswa yang dikasih tugas untuk mewawancarai pedagang mikro. Jawab gue.
Oh, boleh-boleh. Ucap bg alex.
Saya enggak diwawancara ? Tanya mbak clara dengan menggoda.
Iya kok mbak. Mbak juga diwawancara. Jawab gue kesel

                Dan untuk mempersingkat waktu. Akhirnya bg Chandra pun memulai wawancara itu. Gue ditugaskan untuk publikasi (foto-foto gitu). Saat bang Chandra mewawancarai mas alex, gue sibuk memotret kejadian langka tersebut.  Dan setelah itu, mbak clara ngambek karna dicuekin sama mas alex dan bang Chandra. Akhirnya mbak clara pun menghampiri gue yang lagi sibuk memotret.
Dik, foto mbak bagus enggak? Coba lihat dulu.. ucap mbak clara
Ini.. jawab gue singkat.
Jelek kali mbak disini dik (memang jelek. jawab gue dalam hati). Gini saja enggak, di hp mbak ada foto cantik mbak pas masih mudah dulu. Mau enggak? Ucap mbak clara.
enggak usah. Jawab gue kesel sambil ngerampas hp gue.
                Dan setelah kejadian tadi, mbak clara sudah jadi kalem. enggak banyak bicara #baguslah… akhirnya proses mewawancarai pun selesai. Dan gue pun berniat untuk ngebayar sop buah yang gue teguk sama bang Chandra tadi. Dan diluar dugaan mbak clara enggak nerima duit yang gue kasih (mungkin dia ngira duit hasil ngepet apa..??) #paling yang ngepet bang Chandra, gue cuma ngejagain lilin mbak..
Simpan saja dik. Ucap mbak Chandra.
enggak apa mbak ambil saja. Jawab gue sambil memasukkan kembali duit ke dompet.
Sudahlah enggak apa-apa. Ucap mbak clara
Makasih!! jawab gue dengan senyum malu.

                Dan sebelum beranjak dari tempat itu. Gue nanyak ke mak clara.
Mbak? Ni kok namanya sop buahnya Amanda, kenapa enggak sop buah aminah saja?
Ceritanya panjang dik, intinya biar lebih keren saja. Jawab mbak clara
Itu sih enggak panjang ceritanya. Jawab gue dalam hati.
                Singkat cerita gue dan bg Chandra sampai ke rumah masing-masing. TAMAT.
 


               


               


Tidak ada komentar:

Posting Komentar