Sop buah Amanda
Satu detik yang tlah berlalu, takkan
terulang kembali..
Maka jangan pernah menyia-nyikan waktu
tidur sedetikpun..
enggak terasa gue sekarang sudah
semester 4. Waktu memang cepat sekali berlalu. Padahal baru saja kemaren lulus
SD. #enggak sedini ini juga kale.. Tapi enggak apa lah, gue tetap bersyukur
karna gue masih bisa bernafas sampai sekarang. #kebayangkan kalau misalnya gue
sudah enggak bernafas lagi? Mungkin gue sudah jadi arwah gentayangan. Saat ini,
jadwal kuliah gue memang super padat. Belum lagi ditambah jadwal tidur yang
selalu bentrok sama jadwal kuliah. Gue enggal tau harus lakuin apa? Bagi gue
dua-duanya harus dikerjakan dengan selang waktu yang berbeda. Dan walaupun
akhirnya nanti bentrok. Ya enggak apa-apa. Namanya juga hidup mana ada yang
sempurna. Emang Andra & the backbone apa…
Semester 4 ini, gue mengambil
mata kuliah Kewirausahaan. Yaitu mata kuliah yang mengajarkan bagaimana memulai
sebuah usaha. Jadi gue dan teman dikelompok diharuskan mewawancara pedagang
mikro yang bertujuan untuk mengetahui seluk-beluk mereka dalam memulai sebuah
usaha. Berapa modal awal? Keuntungan setiap hari, dll. Dan kelak kami akan
membuat sebuah usaha. #ya semacam pengusaha muda gitu.
Kelompok gue terdiri dari gue
sendiri, bg Chandra (abang letting) dan 2 teman cwe gue lainnya #enggak tau
nama mereka siapa. #soalnya kalo gue certain cume ngehabisin tinta doang.
Hehe.. gue sama bang Chandra ditugaskan
oleh kaum hawa untuk membeli bahan-bahan yang digunakan untuk produk kami
nantinya dan yang paling sensasional kami harus mewawancari pedagang-pedagang
mikro. Disini gue dan bang Chandra memilih untuk mewawancarai beberapa pedagang
sop buah yang ada di pinggir jalan.
Berbicara mengenai bang Chandra
dia adalah seorang cwo (ya jelas, masak cwe gue manggilnya bang…).
Rambutnya hitam yang disisir ala korea.
Kuliatnya hitam pahit, badanya berisi, disekitar perutnya terdapat bola
(maksudnya perutnya buncit) dan bang Chandra ini sangat jauh dari kata cakep.
(gue lebih baik ngomong jujur daripada tiap hari gue trus ngefitnah abang
itu…..).
Sampai pada hari H-nya. Gue dan
bang Chandra pun mewawancari tukang sop buah. Akhirnya gue dan bang Chandra
tiba di Batoh, lokasi tempat penjualan sop buah. Tapi sebelum mulai mewawancari
pedagang sop buah. Gue dan bang chandra duduk dulu dan memesan segelas sop buah
(padahal kita orang berdua), kita lagi bokek soalnya…… Gue disini ingin mengetahui penghasilan
dari penjual sop buah dan mendapat beberapa informasi lain. Setelah sedikit
basa-basi, akhirnya kita orang memberanikan diri untuk bilang ke abang sop buah
(biar enak di dengar, kita sebut saja nama abang itu jadi Alex…. Walaupun di kehidupan
nyata ga mungkin namanya bisa sekeren itu. Dan nama istri bang alex kita ubah
menjadi mbak clara. # biar cocok alex dan clara. Hahhaha ) #maaf bang.
Bangg alex, boleh enggak kita
mewawancarai abang? Tanya bang Chandra
Boleh kali. Dari Koran mana? jawab bang
alex sambil ngerapiin rambutnya.
Ga kok bang, kita mahasiswa yang dikasih tugas untuk
mewawancarai pedagang mikro. Jawab gue.
Oh, boleh-boleh. Ucap bg alex.
Saya enggak diwawancara ? Tanya mbak
clara dengan menggoda.
Iya kok mbak. Mbak juga diwawancara.
Jawab gue kesel
Dan
untuk mempersingkat waktu. Akhirnya bg Chandra pun memulai wawancara itu. Gue
ditugaskan untuk publikasi (foto-foto gitu). Saat bang Chandra mewawancarai mas
alex, gue sibuk memotret kejadian langka tersebut. Dan setelah itu, mbak clara ngambek karna
dicuekin sama mas alex dan bang Chandra. Akhirnya mbak clara pun menghampiri
gue yang lagi sibuk memotret.
Dik,
foto mbak bagus enggak? Coba lihat dulu.. ucap mbak clara
Ini..
jawab gue singkat.
Jelek
kali mbak disini dik (memang jelek. jawab gue dalam hati). Gini saja enggak, di
hp mbak ada foto cantik mbak pas masih mudah dulu. Mau enggak? Ucap mbak clara.
enggak
usah. Jawab gue kesel sambil ngerampas hp gue.
Dan setelah kejadian tadi, mbak
clara sudah jadi kalem. enggak banyak bicara #baguslah… akhirnya proses
mewawancarai pun selesai. Dan gue pun berniat untuk ngebayar sop buah yang gue
teguk sama bang Chandra tadi. Dan diluar dugaan mbak clara enggak nerima duit
yang gue kasih (mungkin dia ngira duit hasil ngepet apa..??) #paling yang
ngepet bang Chandra, gue cuma ngejagain lilin mbak..
Simpan saja dik. Ucap mbak Chandra.
enggak apa mbak ambil saja. Jawab gue
sambil memasukkan kembali duit ke dompet.
Sudahlah enggak apa-apa. Ucap mbak
clara
Makasih!! jawab gue dengan senyum malu.
Dan
sebelum beranjak dari tempat itu. Gue nanyak ke mak clara.
Mbak?
Ni kok namanya sop buahnya Amanda, kenapa enggak sop buah aminah saja?
Ceritanya
panjang dik, intinya biar lebih keren saja. Jawab mbak clara
Itu
sih enggak panjang ceritanya. Jawab gue dalam hati.
Singkat cerita gue dan bg
Chandra sampai ke rumah masing-masing. TAMAT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar