Lembaran pengesahan
REAKSI-REAKSI UMUM SENYAWA
ORGANIK
Oleh :
KELOMPOK X
Darussalam, Desember 2011
Asisten,
( )
ABSTRAK
Telah dilakukan percobaan dengan judul “Reaksi-Reaksi Umum Senyawa
Organik” dengan tujuan untuk menentukan beberapa reaksi senyawa organik seperti
reaksi adisi dan substitusi dengan bahan brom untuk pemutus ikatan rangkap.
Prinsip kerja dari percobaan ini yaitu untuk mengetahui bahwa reaksi substitusi
merupakan reaksi pengikatan atom atau gugus lain dan juga reaksi adisi yang
merupakan reaksi pengikatan atom atau gugus atom pada ikatan rangkap menjadi
ikatan tunggal serta reaksi substitusi yang lebih cepat terjadi adalah heksana
dari pada benzena dikarenakan benzena merupakan rantai siklik. Hasilnya di
dapat dari perubahan warna yang terbentuk yang ditandai sebagai ada tidaknya
terjadi reaksi substitusi dan adisi.
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Senyawa organik dan reaksinya telah dipakai sejak zaman
dahulu. Jika daun kulit atau akar tumbuhan dicampur air untuk dibuat obat.
Sebenarnya suatu campuran rumit dari bahan alam organik untuk mendapatkan
komponen yang aktif biologis. Suatu karbon kation adalah suatu zat antara yang
tidak stabil dan berenergi tinggi yang dengan segera bereaksi lebih lanjut. Salah
satu karbon kation mencapai produk yang stabil adalah dengan bereaksi sebuah
mikrofil karbon kation dengan memberikan sebuah proton kepada suatu basa dalam
suatu reaksi eliminasi.
Reaksi-reaksi umum senyawa organik pada umumnya dapat
dikelompokan menjadi reaksi eliminasi, adisi, oksidasi, reduksi dan lain-lain.
Reaksi adisi dapat dilakukan dengan berbagai reagen, misalnya halogen, asam
halida, hidrogen, dan lain-lain. Sifat khas dari reaksi ini adalah terjadi pada
senyawa yang mengandung ikatan rangkap.
1.2
Tujuan Percobaan
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan
beberapa reaksi senyawa organik, misalnya reaksi adisi dan substitusi.
BAB
II
DASAR
TEORI
Reaksi adisi adalah penambahan senyawa tertentu pada
senyawa tek jenuh. Reaksi ini lebih mudah berlangsung dari pada reaksi-reaksi
substitusi pada senyawa tak jenuh terdapat ikatan yang tidak stabil, maka mudah
mengikat atom yang lain. Reaksi polimerisasi adalah proses pembentukan molekul
polimer dari unut molekul yang sederhana. Reaksi substitusi khas untuk golongan
alkana. Ini gugus fungsi menggantikan atau H pada reaksi rantai atau cincin (
Keenan, 1987 ).
Suatu karbon kation adalah suatu zat antara yang tidak
stabil dan berenergi tinggi yang dengan segera bereaksi lebih lanjut. Salah
satu karbon kation mencapai produk yang stabil adalah dengan bereaksi dengan
sebuah nukleofil. Karbon kation dapat memberikan sebuah proton kepada suatu
basa dengan suatu reaksi eliminasi ( Ralph, 1987 ).
Dalam reaksi substitusi alkil halida, ion halida yaitu
ion yang paling mudah menggantikan baru ion bromida dan kemudian klorida karena
merupakan baja yang lebih kuat dari pada klorida yang lain. Hal ini disebabkan
karena ikatan C-F merupakan lebih kuat dari pada ikatan C-X lain ( Fessenden,
1992 ).
BAB
III
PROSEDUR
PERCOBAAN
3.1
Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan yaitu tabung reaksi beserta
raknya dan pipet tetes.
Bahan yang
digunakan yaitu minyak kelapa, 2-pentena, senyawa organik tak jenuh, air brom
dalam CCl4, larutan KMnO4, benzena dan etanol.
3.2
Konstanta Fisik
Bahan
|
BM
(gram/mol)
|
Td
(0C)
|
Tl
(0C)
|
Tinjauan Keamanan
|
|
KMnO4
|
158
|
240
|
193
|
Iritasi
mata dan kulit
|
|
Benzena
|
78
|
80,1
|
5,5
|
-
|
|
Etanol
|
46
|
78,3
|
-115
|
Mudah
terbakar
|
3.3
Skema Kerja
- Reaksi Adisi
a. Uji Brom
1 mL minyak kelapa
dimasukan kedalam tabung reaksi, dimasukan 5 tetes air brom, diamati perubahan
warna larutan selama 10 menit. Setelah warna air brom hilang ditambahkan air
brom terus-menerus sampai warna air brom tidak berubah.
b. Uji Baeyer
1 mL minyak kelapa
dimasukan kedalam tabung reaksi ditambahkan 1 mL etil alkohol, ditambahkan lagi
3 tetes larutan KMnO4 2 % kedalam campuran tersebut, dikocok dan
diperhatikan perubahan warna yang terjadi, ditambahkan lagi 2 tetes larutan
KMnO4, dikocok dan diamati lagi perubahan yang terjadi, dilakukan
penambahan terus-menerus sehingga warna larutan KMnO4 tidak berubah
lagi.
- Reaksi Substitusi
2 mL benzena dimasukan
kedalam tabung reaksi, ditambahkan 3 tetes air brom, diletakan pada panas
matahari dan diamati perubahan warna yang terjadi. Dengan cara yang sama
benzena yang telah ditambahkan air brom diletakan diruang yang gelap. Diamati
perubahan warna air brom.
BAB IV
DATA
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Data Hasil Pengamatan
Data hasil pengamatan yang diperoleh berdasarkan
percobaan yang telah dilakukan adalah sebagai berikut :
No
|
Reasi
|
Pengamatan
|
1
|
Reaksi adisi
|
|
|
a. Uji brom
minyak kelapa + air brom
|
Warna minyak berubah menjadi warna
air brom.
|
|
|
|
|
b. Uji baeyer
minyak kelapa + etil alkohol+ KmnO4
|
minyak berada pada lapisan bawah dan
etanol diatas, warna minyak memudar dan berubah menjadi coklat.
|
|
|
|
2
|
Reaksi Substitusi
|
|
|
- benzena
+ air brom di tempat terang
|
Warna orange pudar.
|
|
- benzena
+ air brom di tempat gelap
- heksana
+ air brom di tempat terang
- heksana
+ air brom di tempat gelap
|
Warna orange pekat.
Warnanya memudar.
Warna orangenya tetap.
|
4.2
Pembahasan
Reaksi
adisi merupakan reaksi pemutusan ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal. Pada
percobaan uji air brom digunakan minyak kelapa yang merupakan lemak tak jenuh
karena memiliki ikatan rangkap. Air brom mampu memutuskan ikatan rangkap pada
minyak karena warna coklat kemerahan hilang menjadi warna kuning dikarenakan
abis bereaksi, air brom tidak berubah lagi karena minyak kelapa dan air brom
berikatan sehingga brom berikatan dengan brom sendiri. Hal ini menunjukan
terjadinya reaksi adisi pada air brom dan minyak kelapa.
Pada
uji baeyer minyak di tambahkan etanol menghasilkan dua lapisan yaitu minyak di
bawah dan di atas etanol. Hal ini disebabkan karena berbeda kepolaran. Untuk
menyatukan larutan tersebut maka harus ditambahkan larutan KMnO4
yang fungsinya sebagai oksidator dan dapat memutuskan ikatan rangkap pada
minyak.
Reaksi
substitusi merupakan reaksi pengganti atom dengan atom yang lain. Dalam
percobaan ini digunakan benzena dan heksena, karena benzena umumnya tidak dapat
mengalami reaksi adisi karena bentuknya siklik. Pada percobaan ini dilakukan
pada dua tempat yaitu ditempat gelap dan terang. Benzena dan heksena yang
ditambahkan air brom diletakan ditempat yang gelap akan menghasilkan warna
orange pekat, tetapi lama-kelamaan akan pudar. Sedangkan benzena dan heksena
yang ditambahkan air brom diletakan di tempat yang terang akan menghasilkan
warna orange pudar.
BAB V
KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang dilakukan, maka dapat diambil
beberapa kesimpulan, yaitu sebagai berikut :
a.
Pada uji brom digunakan minyak,
karena minyak memiliki ikatan rangkap
b.
Brom dapat memutuskan ikatan
rangkap pada minyak, sehingga warna brom abis bereaksi
c.
Digunakan benzena karena tidak
dapat mengalami reaksi adisi dan juga benzena berbentuk siklik.
d.
Benzena ditambahkan air brom
diletakan di tempat gelap akan bewarna orange pekat.
e.
Benzena ditambahkan air brom
diletakan di tempat terang / sinar matahari akan bewarna orange pudar
DAFTAR
PUSTAKA
Fessenden, 1992, Kimia Organik Jilid I, Erlangga, Jakarta.
Keenan, 1992, Kimia Untuk Universitas, Erlangga, Jakarta.
Ralph, H, Petrucci, Kimia Dasar
Prinsip Dan Terapan Modern, Erlangga, Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar