Rabu, 09 Oktober 2013

REAKSI-REAKSI UMUM SENYAWA ORGANIK



Lembaran pengesahan




REAKSI-REAKSI UMUM SENYAWA ORGANIK




Oleh :
KELOMPOK  X












Darussalam, Desember 2011
Asisten,


                                                                        (                       )
ABSTRAK
Telah dilakukan percobaan dengan judul “Reaksi-Reaksi Umum Senyawa Organik” dengan tujuan untuk menentukan beberapa reaksi senyawa organik seperti reaksi adisi dan substitusi dengan bahan brom untuk pemutus ikatan rangkap. Prinsip kerja dari percobaan ini yaitu untuk mengetahui bahwa reaksi substitusi merupakan reaksi pengikatan atom atau gugus lain dan juga reaksi adisi yang merupakan reaksi pengikatan atom atau gugus atom pada ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal serta reaksi substitusi yang lebih cepat terjadi adalah heksana dari pada benzena dikarenakan benzena merupakan rantai siklik. Hasilnya di dapat dari perubahan warna yang terbentuk yang ditandai sebagai ada tidaknya terjadi reaksi substitusi dan adisi.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1        Latar Belakang
Senyawa organik dan reaksinya telah dipakai sejak zaman dahulu. Jika daun kulit atau akar tumbuhan dicampur air untuk dibuat obat. Sebenarnya suatu campuran rumit dari bahan alam organik untuk mendapatkan komponen yang aktif biologis. Suatu karbon kation adalah suatu zat antara yang tidak stabil dan berenergi tinggi yang dengan segera bereaksi lebih lanjut. Salah satu karbon kation mencapai produk yang stabil adalah dengan bereaksi sebuah mikrofil karbon kation dengan memberikan sebuah proton kepada suatu basa dalam suatu reaksi eliminasi.
Reaksi-reaksi umum senyawa organik pada umumnya dapat dikelompokan menjadi reaksi eliminasi, adisi, oksidasi, reduksi dan lain-lain. Reaksi adisi dapat dilakukan dengan berbagai reagen, misalnya halogen, asam halida, hidrogen, dan lain-lain. Sifat khas dari reaksi ini adalah terjadi pada senyawa yang mengandung ikatan rangkap.

1.2        Tujuan Percobaan
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan beberapa reaksi senyawa organik, misalnya reaksi adisi dan substitusi.

BAB II
DASAR TEORI

Reaksi adisi adalah penambahan senyawa tertentu pada senyawa tek jenuh. Reaksi ini lebih mudah berlangsung dari pada reaksi-reaksi substitusi pada senyawa tak jenuh terdapat ikatan yang tidak stabil, maka mudah mengikat atom yang lain. Reaksi polimerisasi adalah proses pembentukan molekul polimer dari unut molekul yang sederhana. Reaksi substitusi khas untuk golongan alkana. Ini gugus fungsi menggantikan atau H pada reaksi rantai atau cincin ( Keenan, 1987 ).

Suatu karbon kation adalah suatu zat antara yang tidak stabil dan berenergi tinggi yang dengan segera bereaksi lebih lanjut. Salah satu karbon kation mencapai produk yang stabil adalah dengan bereaksi dengan sebuah nukleofil. Karbon kation dapat memberikan sebuah proton kepada suatu basa dengan suatu reaksi eliminasi ( Ralph, 1987 ).

Dalam reaksi substitusi alkil halida, ion halida yaitu ion yang paling mudah menggantikan baru ion bromida dan kemudian klorida karena merupakan baja yang lebih kuat dari pada klorida yang lain. Hal ini disebabkan karena ikatan C-F merupakan lebih kuat dari pada ikatan C-X lain ( Fessenden, 1992 ).


                                                         BAB III
PROSEDUR PERCOBAAN

3.1        Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan yaitu tabung reaksi beserta raknya dan pipet tetes.
 Bahan yang digunakan yaitu minyak kelapa, 2-pentena, senyawa organik tak jenuh, air brom dalam CCl4, larutan KMnO4, benzena dan etanol.

3.2        Konstanta Fisik
Bahan
BM
 (gram/mol)
Td
(0C)
Tl
(0C)
Tinjauan Keamanan


KMnO4
158
240
193
Iritasi mata dan kulit

Benzena
78
80,1
5,5
-

 Etanol
46
78,3
-115
Mudah terbakar



3.3        Skema Kerja
  1. Reaksi Adisi
a.       Uji Brom
1 mL minyak kelapa dimasukan kedalam tabung reaksi, dimasukan 5 tetes air brom, diamati perubahan warna larutan selama 10 menit. Setelah warna air brom hilang ditambahkan air brom terus-menerus sampai warna air brom tidak berubah.

b.      Uji Baeyer
1 mL minyak kelapa dimasukan kedalam tabung reaksi ditambahkan 1 mL etil alkohol, ditambahkan lagi 3 tetes larutan KMnO4 2 % kedalam campuran tersebut, dikocok dan diperhatikan perubahan warna yang terjadi, ditambahkan lagi 2 tetes larutan KMnO4, dikocok dan diamati lagi perubahan yang terjadi, dilakukan penambahan terus-menerus sehingga warna larutan KMnO4 tidak berubah lagi.

  1. Reaksi Substitusi
2 mL benzena dimasukan kedalam tabung reaksi, ditambahkan 3 tetes air brom, diletakan pada panas matahari dan diamati perubahan warna yang terjadi. Dengan cara yang sama benzena yang telah ditambahkan air brom diletakan diruang yang gelap. Diamati perubahan warna air brom.

















BAB IV
DATA HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN


4.1        Data Hasil Pengamatan
Data hasil pengamatan yang diperoleh berdasarkan percobaan yang telah dilakukan adalah sebagai berikut :

No
Reasi
Pengamatan
1
Reaksi adisi


a. Uji  brom
    minyak kelapa + air brom
Warna minyak berubah menjadi warna air brom.




b. Uji baeyer
    minyak kelapa + etil alkohol+  KmnO

   minyak berada pada lapisan bawah dan etanol diatas, warna minyak memudar dan berubah menjadi coklat.



2
Reaksi Substitusi


- benzena + air brom   di tempat terang
Warna orange pudar.

- benzena + air brom   di tempat gelap
- heksana + air brom   di tempat terang
- heksana + air brom   di tempat gelap
Warna orange pekat.
Warnanya memudar.
Warna orangenya tetap.


4.2        Pembahasan
         Reaksi adisi merupakan reaksi pemutusan ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal. Pada percobaan uji air brom digunakan minyak kelapa yang merupakan lemak tak jenuh karena memiliki ikatan rangkap. Air brom mampu memutuskan ikatan rangkap pada minyak karena warna coklat kemerahan hilang menjadi warna kuning dikarenakan abis bereaksi, air brom tidak berubah lagi karena minyak kelapa dan air brom berikatan sehingga brom berikatan dengan brom sendiri. Hal ini menunjukan terjadinya reaksi adisi pada air brom dan minyak kelapa.
         Pada uji baeyer minyak di tambahkan etanol menghasilkan dua lapisan yaitu minyak di bawah dan di atas etanol. Hal ini disebabkan karena berbeda kepolaran. Untuk menyatukan larutan tersebut maka harus ditambahkan larutan KMnO4 yang fungsinya sebagai oksidator dan dapat memutuskan ikatan rangkap pada minyak.
         Reaksi substitusi merupakan reaksi pengganti atom dengan atom yang lain. Dalam percobaan ini digunakan benzena dan heksena, karena benzena umumnya tidak dapat mengalami reaksi adisi karena bentuknya siklik. Pada percobaan ini dilakukan pada dua tempat yaitu ditempat gelap dan terang. Benzena dan heksena yang ditambahkan air brom diletakan ditempat yang gelap akan menghasilkan warna orange pekat, tetapi lama-kelamaan akan pudar. Sedangkan benzena dan heksena yang ditambahkan air brom diletakan di tempat yang terang akan menghasilkan warna orange pudar.







BAB  V
 KESIMPULAN

Berdasarkan percobaan yang dilakukan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu sebagai berikut :
a.                   Pada uji brom digunakan minyak, karena minyak memiliki ikatan rangkap
b.                  Brom dapat memutuskan ikatan rangkap pada minyak, sehingga warna brom abis bereaksi
c.                   Digunakan benzena karena tidak dapat mengalami reaksi adisi dan juga benzena berbentuk siklik.
d.                  Benzena ditambahkan air brom diletakan di tempat gelap akan bewarna orange pekat.
e.                   Benzena ditambahkan air brom diletakan di tempat terang / sinar matahari akan bewarna orange pudar

DAFTAR PUSTAKA

Fessenden, 1992, Kimia Organik Jilid I, Erlangga, Jakarta.
Keenan, 1992, Kimia Untuk Universitas, Erlangga, Jakarta.
Ralph, H, Petrucci, Kimia Dasar Prinsip Dan Terapan Modern, Erlangga, Jakarta



Tidak ada komentar:

Posting Komentar