Lembaran Pengesahan
PENETAPAN KEMURNIAN DAN IDENTITAS
Oleh:
Kelompok X
Darussalam,
17 Oktober 2011
Mengetahui,
Asisten,
( )
ABSTRAK
Telah dilakukan
percobaan dengan berjudul “Penetapan Kemurnian dan Identitas” yang bertujuan
untuk menentukan kemurnian dan identitas senyawa organik. Prinsip kerja dari
percobaan ini, yaitu untuk menentukan ketetapan titik didih dari metanol dan
titik lebur dari urea [ Co(NH2)2 ] yang diamati seiring
perubahan waktu pemanasannya. Apabila urea dan metanol dipanaskan maka titik
lebur dari urea didapat 159 0C pada waktu 6 menit dan titik didih
dari metanol didapat 75 0C pada waktu 21 menit. Hal ini dapat kita
bandingkan antara percobaan dengan teori yang sudah ada.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Pada umumnya titik
lebur dan titik didih dari zat ionik cenderung jauh lebih tinggi daripada titik
lebur dan titik didih. Zat ionik cenderung lebih tinggi daripada titik lebur
dan titik didih dari zat-zat yang tersusun dari molekul-molekul kovalen. Zat-zat
ionik dalam fase padat dan cair tersusun oleh ion-ion dimana antara adanya gaya
elektrostatik tarik-menarik. Gaya-gaya tersebut merupakan hamparan energetik
yang relatif kuat terhadap proses peleburan dan penguapan. Tekanan uap komponen
murni suatu larutan ideal biasanya berbeda dan karena alasan ini maka larutan
akan memilki komponen berbeda dengan fasa uapnya yang berkesetimbangannya
dengan tehnik pemisahan campuran kedalam komponen murninya lewat destilasi
bertingkat, yakni proses yang komponen zatnya secara bertingkat diuapkan dan
dihembuskan.
Suatu cairan dapat
diuapkan dengan berbagai cara dan yang paling mudah mendidihkannya sampai
menguap dan komposisi akhirnya sama dengan cairan asalnya. Campuran mendidih
pada suatu kisaran suhu. Titik didih dan beberapa rapatan alkena
terhalogenasikan, kecuali flor.
1.2 Tujuan
Percobaan
Tujuan dari
percobaan ini adalah untuk menentukan kemurnian dan identitas senyawa organik.
BAB
II
DASAR
TEORI
Senyawa organik yang sering dijumpai
didalam keadaan yang tidak murni atau dalam keadaan campuran, suatu senyawa
yang biasanya bercampu-campur atau tidak murni. Untuk dapat menentukan
identitasnya dapat dilakukan dengan cara pemurnian, pemurnian yang biasanya
banyak dilakukan dengan berbagai cara tergantung terhadap sifat-sifat senyawa
yang akan dimurnikan, salah satu cara dengan distilasi, kemudian dengan cara
kristalisasi dan sublimasi (Sopyan, 1981).
Pada distilasi bertingkat, campuran
dengan diagram titik didih minimal akan diperoleh residu berupa cairan murni
dan destilat berupa cairan dengan titik didih maksimal. Untuk campuran air
dengan etanol dan distilasi alkohol 96 %. Pada destilasi bertingkat, campuran
dengan diagram titik didih maksimal, diperoleh distilat cairan murni dan residu
yang merupakan campuran dengan titik didih maksimal (Sukardjo, 1990).
Kebanyakan senyawa organik yang
berwujud kristal mempunyai titik lebur cukup rendah, sehingga mudah diterapkan
dengan alat sederhana, yakni dengan menggunakan distilasi. Selain itu, kita
dapat mengidentifikasi suatu senyawa dengan rumus molekul yang sama. Identitas
senyawa biasanya dapat diketahui dengan cara pengukuran sifat fisisnya dan
dapat diidentifikasi dengan penentuan titik didih serta titik leleh (Wilbraham,
1992).
BAB
III
METODOLOGI
PERCOBAAN
3.1 Alat
dan Bahan
Alat-alat
yang digunakan adalah Tabung reaksi, gelas kimia, batang pengaduk standar dan
klem, termometer,tutup gabus, pembakar gelas, batu didih dan kondensor
leibig.
Bahan-bahan
yang digunakan adalah Minyak parafin atau minyak kelapa, bubuk zat organik
(untuk percobaan titik lebur), larutan organik (untuk titik didih dan
destilasi).
3.2 Konstanta
Fisik
Bahan
|
BM(gram/mol)
|
TD(0C)
|
TL(0C)
|
Tinjauan keamanan
|
Minyak parafin
|
-
|
-
|
-
|
Aman
|
Urea
|
60
|
152
|
33
|
Mengganggu pernapasan
|
Metanol
|
32
|
64,5
|
-94
|
-
|
Etanol
|
46
|
78,3
|
-177
|
-
|
3.2 Cara
Kerja
1. Penetapan titik Lebur
Zat
yang akan ditentukan titik leburnya
harus ditumbuk terlebih, lalu masukkan kedalam tabung reaksi. Pasang
alat, ikat tabung reaksi tersebut dengan termometer dan gantungkan pada
statif dan klem, masukkan bubuk urea tadi kedalam penangas minyak parafin atau
minyak makan dan panaskan dengan api kecil sambil diaduk-aduk, sampai sekitar
15oC dibawah titik lebur zat tersebut. Catat kenaikan suhu setiap
tiga menit, catat juga suhu pada ssaat zat mulai melebur. Termometer dan tabung
reaksi jangan sampai menyentuh dinding gelas kimia.
2. Penetapan
Titik Didih
Masukan kedalam tabung reaksi
batu didih dan 3 ml zat organik cair. Bulb termometer diatur lebih kurang 4-6
cm diatas dasar tabung. Panaskan tabung dengan hati-hati pada api kecil, bila
cairan sudah mulai mendidih, pindahkan api dan perhatikan uap yang mulai
mengembun membasahi dinding tabung paling sedikit 2,5 cm diatas bulb
termometer. Pindahkan api sewaktu-waktu bila perlu. Catat kenaikan suhu untuk
setiap 1,5 menit. Hentikan percobaan bila suhu telah konstan. Pada rangkaian
pemasangan alat untuk jelasnya dapat diperhatikan gambar.
3.
Distilasi
Bulb termometer harus terletak
dibawah pipa cabang tempat mengalir. Tutup dan pegang klem harus kuat dan
rapat, aliran air harus pelan dan air mengalir dari bawah keatas. Untuk setiap
destilasi gunakan batu didih, dan labu destilasi jangan berisi lebih dari
setengahnya. Kedalam labu destilasi masukan campuran etanol dan air.
Bila suhu telah
mencapai 83 oC, ganti penampung sengan wadah II. Pada suhu 89oC,
ganti dengan wadah III dan akhirnya pada suhu 95oC destilasi
dihentikan
BAB
IV
HASIL
PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Data
Hasil Pengamatan
Skema
Kerja
|
Hasil
Pengamatan
|
1. Penentuan
titik lebur (leleh)
Sampel,urea 1 gram
|
Pertama
kali urea melebur pada titik lebur 141 0C, 3 menit kemudian suhu
menjadi 149 0C, dan sample habis melebur pada titik leleh 159 0C
|
2. Penentuan
titik didih
Sampel,etanol 3 ml
|
Pada 3
menit pertama, suhunya 27 0C
6
menit, suhunya 30 0C
9
menit, suhunya 34 0C
12
menit, suhunya 37 0C
15
menit, suhunya 44 0C
18
menit, suhunya 54 0C
21
menit, suhunya 74 0C
24
menit, suhunya 75 0C
|
3. Distilasi
Sampel,methanol teknis
|
Mendidih
pada suhu 64 oC
|
4.2 Pembahasan
Pada
percobaan pertama mengenai penetapan titik lebur, bahan yang digunakan yaitu
urea. Dilihat pada suhu atau temperatur berapa urea akan melebur, penangas yang
digunakan dalam penetapan titik didih yaitu minyak goreng. Minyak goreng
digunakan sebagai penangas karena titik didih dari minyak goreng lebih rendah
dari urea,sehingga kita dapat mengamati peleburan dari urea tersebut. Pada
percobaan ini urea melebur pada suhu 141 °C, tiga menit selanjutnya sushu
menjadi 149 C dan tiga menit selanjutnya, urea tepat habis melebur pada suhu
159 C. Kalau kita bandingkan dengan teori, titik lebur urea sebesar 132,7 C,
jadi berdasarkan percobaan dengan teori, terdapat perbedaan selisih suhu atau
temperatur titik lebur urea.
Pada percobaan kedua mengenai
penetapan titik didih, bahan yang digunakan adalah etanol sehingga kita dapat
mengamati titik didih etanol. Hasil dari percobaan, tiga menit pertama sushunya
27 C. Setelah enam menit, suhunya sebesar 30 C. Setelah 9 menit kemudian,
suhunya menjadi 34 C. Setelah 12 menit, suhunya menjadi 37 C. Setelah 18 menit,
suhunya meningkat menjadi 54 C. Pada 24 menit selanjutnya, suhu teramati
sebesar 75 C.
Menurut teori etanol mendidih
pada suhu 78 , hal ini tidak jauh berbeda dengan hasil percobaan yang didapat
(selisish 3 C). Pada percobaan ke-3 mengenai destilasi, bahan organik yang digunakan
adalah metanol. Hasil yang didapat setelah destilasi adalah titik didih dari
metanol adalah sebesar 64 C. Hal ini sesuai dengan teori yang mengatakan bahwa
titik didih dari metanol sebesar 64 C.
BAB
V
KESIMPULAN
5.1
Kesimpulan
Adapun
kesimpulan dari percobaan ini adalah:
1.
Titik didih dari etanol yaitu 75 0C
2.
Titik lebur dari urea yaitu 159 0C
3.
Titik didih dari metanol dengan
menggunakan alat distilasi yaitu 64 0C
4.
Tidak semua hasil percobaan harus sama
dengan teorinya
DAFTAR
PUSTAKA
Sopyan,
1981, Analisa Kimia Kualitatif, terjemahan dari Chemistry of
Qualitative Analysis, Oleh
Underwood, Erlangga, Jakarta
Sukardjo,
1990, Kimia Fisika, Kinetika Cipta, Bandung
Wilbraham,
1992, Pengantar Kimia Organik 1, ITB, Bandung
LAMPIRAN
Titik Didih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar