Lembaran pengesahan
uji anion (No2-, MnO4-,
COO-, PO4-)
Disusun
oleh :
Asisten Darussalam, 13 januari 2008
Praktikan
(xxxxxxxxxxxxx ) (kelompok
VI)
ABSTRAK
Telah dilakukan percobaan dengan judul “Uji Anion (NO3, MnO4-,
Cl-, COO-, ClO4-, PO4)”,
dengan tujuan percobaan adalah untuk mengetahui jenis anion yang terdapat dalam
larutan. Prinsip kerja dari percobaan ini adalah mendeteksi beberapa jenis
anion yang mungkin terkandung dalam sampel air suling dengan melihat kecocokan
sifatnya. Pemisahan anion dilakukan dengan perubahan warna dan terbntuknya
endapan. Adanya anion NO3-, ditandai dengan terbentuknya
cincin, anion Br-, I- , Cl- ditandai dengan
teroisahnya dengan kloraform positif adanya Cl-, KmnO4
tidak bercampur dengan pelarut organik, artinya negatif adanya Br-,
KmnO4 bercampur dengan larutan organik membentuk pelarut warna
violet positf adanya I-.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Anion adalah ion yang
bermuatan negatif. Adapun sifatnya dapat berikatan dengan kation. Kebanyakan
klorida larut dalam air. Resi penukar anion itu aslinya ada dalam bentuk
klorida, diubah menjadi bentuk nitrat dengan mencucinya dengan larutan natrium
nitrat.
Walaupun
tidak ada pembagian sistematis, tetapi untuk mempermudah pekerjaan kita,
anion-anion ini dapat dibagi dalam 4 golongan :
1.
Golongan asam-asam pengoksid
HNO3,
HNO2, HClO, HCl, H2CrO4, HMnO4
2. Golongan asam yang tidak mengandung
oksigen
H2S, HCl, HBr, HI,
HCNS
3.
Golongan asam sulfat
H2SO3, H2SO4,
H2CrO4, HR, H2C2O4
4.
Golongan sisa
H3PO4, H3SO4,
H2CO3, CH3COOH
1.2 Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk
mengetahui jenis anion yang terdapat dalam larutan.
Bab ii
Dasar teori
Resin penukar anion itu yang
aslinya ada dalam bentuk klorida, diubah menjajadi bentuk nitratdengan mencucinya dengan larutan natrium nitrat. Suatu larutan pekat dari campuran nitrat
dan bromida itu dimasukkan pada puncak kolom ion-ion halide itu bertukar dengan
cepat dengan ion nitrat dalam resin dengan membentuk pita pada puncak kolom. Ion-ion
klorida lebih cepat dari pada pita ini, ketimbang ion bromida. Oleh larutan
natrum nitrat sehingga dimungkinkan pemisahan ( Vogel,1994 ).
Kemajuan yang berarti dalam kimia analisis disebabkan
diantaranya oleh metode penukar ion. Pemisahan ion yang paling sederhana adalah
ion klorida, bromide dan iodide. Mereka dipisahkan pada dowex 21 k dengan
menggunakan natrium nitrat ( 0,5 M ) sebagai agen pengelusi, melaluui proses
bertahab unsure tersebut dapat didesorpsi secara berturut-turut dari kolom ( Khopkar,2002
).
Kromat logam biasanya adalah zat padat berwarna yang
menhasilkan larutan kuning bila dapat larut dalam air, air mineral encer yaitu
ion-ion hydrogen, kromat berubah menjadi dikromat yang terakhir akan
menghasilkan larutan merah jingga( Underwood, 1989 ).
BAB III
METODELOGI
PERCOBAAN
3.1
Alat dan Bahan
Alat-alat
yang digunakan adalah tabung reaksi dan raknya, pipet tetes, saringan.
Bahan-bahan
yang digunakan adalah Na2CO3, Es, FeSO4, K3CrO4,
H2SO4, CHCl3, KMnO4, Pb(CH3COO)3,
AgNO3, FeCl2, MnCl2, Ba(NO3)2,
HNO3, K2CrO4.
3.2
Cara kerja
1.
Analisa NO3-
Air sumur ditambahkan Na2CO3,
kemudian disaring. Filtratnya
sebagai ekstrak soda (es). Diamati terbentuknya cincin
coklat dengan mereaksikan Es + FeSO4 + H2SO4
2.
Analisa Cl-, Br-,
I-
Sampel ditambahkan Na2CO3,
kemudian disaring. Filtratnya sebagai ekstrak soda (es). Kemudian Es + H2SO4
+ CHCl3 + KMnO4 beberapa tetes. Diamati warna KMnO4
terpisah dengan CHCl3. Diamati warna KMnO4 tercampur
dengan pelarut organik membentuk warna coklat. Diamati juga warna KMnO4
bercampur dengan pelarut organik membentuk warna violet.
3.
Analisa CNS-
Sampel ditambahkan Na2CO3,
kemudian disaring. Filtratnya sebagai ekstrak soda (es).
Es +
AgNO3 dan diamati.
Es +
FeCl2 dan diamati. Kemudian larutan ini dibagi 2. Tabung I
ditambahkan asam oksalat dan diamati, dan pada tabung II ditambahkan natrium
hidroksida dan diamati.
4.
Analisa C2O42-
Sampel ditambahkan Na2CO3,
kemudian disaring. Filtratnya sebagai ekstrak soda (es).
Es +
AgNO3 dan diamati.
Es +
KMnO4 dan diamati. Dan Es + MnCl2 dan diamati.
5.
Analisa CrO42-
Sampel ditambahkan Na2CO3,
kemudian disaring. Filtratnya sebagai ekstrak soda (es).
Es + AgNO3 dan diamati,
larutan kemudian dibagi 2. tabung I ditambahkan ammonia dan diamati, dan tabung
II ditambahkan HNO3 dan diamati.
Es +
B(NO3)2 dan diamati. Kemudian larutan ini dibagi 2.
tabung I ditambahkan asam asetat dan diamati, dan tabung II ditambahkan HNO3
dan diamati.
6.
Analisa S2O32-
Sampel ditambahkan Na2CO3,
kemudian disaring. Filtratnya sebagai ekstrak soda (es).
Es +
AgNO3 ditetesi demi tetes dan diamati.
Es + K2CrO4 +HCl
dan diamati.
Es + KMnO4 dan diamati
Es + K3CrO4 + air
dan diamati
7.
Analisa SO42-
Sampel ditambahkan Na2CO3,
kemudian disaring. Filtratnya sebagai ekstrak soda (es).
Es +
Ba(NO3)2 dan diamati, larutan dibagi 3. Tabung I
ditambahkan asam sulfat dan diamati, tabung II ditambahkan asam klorida dan
diamati, dan tabung III ditambahkan asam nitrat dan diamati.
Es +
Pb(CH3COO) dan diamati, keemudian larutan ini dibagi 2. Tabung I
ditambah asam klorida dan diamati, dan tabung II ditambah alkohol dan diamati.
3.3
Konstanta Fisik
HCl
Bm =
36 gr / mol
Td =
115 0C
Tl =
85,05 0C
= 1,05 gr/dm3
|
KMnO4
Bm =
158,03 gr / mol
Td =
240 0C
Tl =
96 0C
= 2,703 gr/cm3
|
AgNO3
Bm =
63,9 gr / mol
Td =
-998 0C
Tl =
-1123 0C
= 4,33 gr/cm3
|
H2O
Bm =
18 gr / mol
Td =
100 0C
Tl =
0 0C
= 1 gr/cm3
|
CHCL3
Bm =
119 gr / mol
Td =
610C
Tl =
-30C
= - gr/cm3
|
HNO3
Bm =
63 gr / mol
Td =
-998 0C
Tl =
-1123 0C
= 4,33 gr/cm3
|
NaOH
Bm =
40,01 gr / mol
Td =
139 0C
Tl =
318 0C
= 22,139 gr/cm3
|
CH3COOH
Bm =
60,05 gr / mol
Td =
117,9 0C
Tl =
16,6 0C
= 1,04 gr/dm3
|
K2CrO4
Bm =
194,02 gr / mol
Td =
968,3 0C
Tl =
-2,1 0C
= 2,12 gr/cm3
|
H2SO4
Bm =
98,08 gr / mol
Td =
250 0C
Tl =
10 0C
= 1,840 gr/cm3
|
BAB IV
DATA HASIL
PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Data Hasil Pengamatan
Data hasil pengamatan yang diperoleh
dari percobaan yang dilakukan adalah sebagai berikut.
Reaksi
|
Pengamatan
|
||
Air sumur + Na2CO3 Es
(filtrat)
|
|
||
1.
Analisa NO3-
Es + FeSO4 + H2SO4
|
Terbentuk cincin coklat
|
||
2.
Analisa Cl-, Br-,
I-
Es + H2SO4
+ HCl + KMnO4
|
-
Terjadi pemisahan warna
-
Di
atas terbentuk cincin coklat
|
||
3.
Analisa CNS-
Es + AgNO3
Es + FeCl2, larutan
dibagi 2
Tabung I +H2C2O4
Tabung II + NaOH
|
-
Keruh, terjadi 2 lapisan
-
Terbentuk warna orange
-
Perubahan warna bening
-
Berbentuk warna endapan
coklat
|
||
4.
Analisa C2O42-
Es + AgNO3
(bening)
Es + KMnO4 (ungu)
Es + MnCl2
(bening)
|
-
Keruh, terjadi 2
lapisan
-
Perubahan warna violet
-
Perubahan bening
|
||
5.
Analisa CrO42-
Es + AgNO3
(bening), larutan dibagi 2
Tabung I + NH3
(bening)
Tabung II + HNO3
(bening)
Es + Ba(NO3)2, larutan dibagi 2
Tabung I + CH3COOH
(bening)
Tabung II + HNO3
(bening)
|
-
Keruh, terjadi 2 lapisan
-
Warna
abu-abu
-
Keruh
-
Keruh
-
Bening
-
Bening
|
||
6.
Analisa S2O32-
Es + AgNO3
Es + KMnO4 (ungu)
Es + K2CrO4
+ HCl
Es + K2CrO4
+ Air
|
-
Keruh
-
Violet pekat
-
Kuning pekat
-
Kuning pudar
|
||
7.
Analisa SO42-
Es + AgNO3
Es + Ba(NO3)2, larutan dibagi 3
Tabung I + H2SO4
Tabung II + HCl
Tabung III + HNO3
Es + Pb(CH3COO)2, larutan dibagi 2
Tabung
I + HCl
Tabung
II + alkohol
|
-
Keruh
-
Putih susu
-
Putih susu
-
Putih keruh (gas)
-
Bening (gas)
-
Putih susu
-
Bening
-
Putih susu
|
4.2 Pembahasan
Anion adalah ion yang memiliki muatan negatif, sehingga
ia lebih cenderung menerima elektron untuk mencapai kesetimbangan. Pada
percobaan ini yang diuji adalah NO3-, MnO4-,
Cl-, COO-, ClO4-, PO4-.
Pada pemeriksaan anion yang sebenarnya tidak ada pembagian golongan secara
sistematik namun untuk mempermudah anion dibagi menjadi 4 golongan. Pendekatan
yang dilakukan untuk memisahkan golongannya dari larutan adalah dengan cara
pengendapan.
Pada percobaan I larutan yang dihasilkan adalah larutan
yang berwarana coklat dan terbenuknya cincin yang terbentuk akibat terbentuknya
. Ini berarti dalam larutan ini positif mengandung NO3-.
Pada percobaan anion Br-, I- , Cl-,
ketika estrak soda dicampur dengan H2SO4 dan CHCl3, larutannya
terpisah , kemudian ketika diteteskan KmnO4,
warna ungunya terpisah, hal ini menandakan positif adanya Cl-, namun
KMnO4 warna KMnO4, bercampur dengan pelarut organic
membentuk warna coklat menandakan positif adanya Br-, kemudian
adanya warna violet menunjukka bahwa
dalam larutan ini positif adanya I-.
Pada percobaan III, hasil pengamatan menunjukkan positif
adanya CNS pada larutan. Hasil ini terlihat pada penambahan asam yang
menghasilkan larutan yang lebih bening. Ini disebabkan oleh asam bebas yang
dihasilkan oleh CNS- berupa cairan tak berwarna. Namun ketika
ditambahkan suatu basa dia akan menjadi lain, yaitu terbentuk endapan yang
pekat. Dengan terbentuknya endapan inilah dapat membuktikan bahwa adanya ion
tersebut.
BAB V
KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah
dilakukan, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut.
1.
Terbentuknya cincin coklat menunjukkan positif adanya NO3-
2.
Sampel menunjukkan positif
adanya Cl- dan pemisahan warna yang terjadi pada KMnO4
dan CHCl3.
3.
terjadinya pemisahan warna yang
menunjukkan positif adanya Cl- dan terbentuknya warna coklat yang
menunjukkan positif adanya Br-.
4.
Sampel menunjukkan positif
adanya CrO4- dan larutnya ion hidrogen kromat menjadi
bikromat dalam asam mineral encer.
5.
pendekatan yang dilakukan untuk
melakukan pemisahan anio dari golongannya adalah dengan cara pengendapan.
Daftar pustaka
Khopkar S.M, 2002, Konsep Dasar Kimia Analitik,
UI, Jakarta.
Underwood A.L, 1989, Kimia Analisis Kuantitatif,
Erlamgga, Jakarta.
Vogel, 1994, Kimia Analisis Kuantitatif
Anorganik, Buku Kedokteran, Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar