Lembaran pengesahan
KATION (
PEMISAHAN GOLONGAN IV – V)
Disusun oleh :
Kelompok VI
Asisten Darussalam, 13 januari 2012
Praktikan
( ) (kelompok VI)
abstrak
Telah dilakukan
percobaan dengan judul “Kation (Pemisahan Golongan IV-V)” dengan tujuan adalah
untuk menentukan sifat-sifat kation golongan IV-V. Prinsip percobaan adalah
suatu kation golongan 4 : diendapkan sebagai karbonat dan kation, golongan 5 :
tetap tinggal dalam larutan selama pemisahan empat golongannya, dan melakukan
pengamatan terhadap terjadinya endapan dan warna. Pendekatan yang digunakan
adalah dengan cara pengendapan. Uji spesifik Ba2+ ditandai dengan
adanya endapan putih berkristal. Pada uji Ca2+ juga ditandai dengan adanya
endapan putih. Pada golongan V uji sifat-sifat NH4+
ditandai denga adanya perubahan warna kertas lakmus.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
pengendapan adalah pendekatan
yang dilakukan untuk memisahkan kation kedalam golongannya. Kation golongan IV
diendapkan sebagai karbonat, kation golongan V tetap tinggal dalam larutan,
selama pemisahan.
Secara umum ion-ion tersebut
dikelompokkan menjadi dua, yakni kation yaitu ion positif dan anion yaitu ion
negatif. Kation berdasarkan sifatnya dibagi menjadi 5 golongan, yaitu :
-
Golongan
I, terdiri dari Ag+, Hg2+, Pb2+
-
Golongan
II, terdiri dari Hg2+, Pb2+, Bi3+, Cu2+,
Cd2+, As2+
-
Golongan
III, terdiri dari Al3+, Cr3+, Fe3+, Ni2+,
G2+, Mn2+, Zn2+
-
Golongan
IV, terdiri dari Ba2+, Ca2+, Sr2+
-
Golongan V, terdiri dari Na+,
K+, NH3+, Mg+.
pengeluaran
ion-ion penganggu dengan muatan berlawanan dalam larutan juga dapat dilakukan
dengan penukar ion . tehnik penukar ion bermanfaat untuk penukar anin terutama
digunakan dalam analisis kuantitatif senyawa organic.
1.2
Tujuan Percobaan
Tujuan dari
percobaan adalah untuk menentukan sifat-sifat kation golongan IV-V.
BAB II
DASAR TEORI
Metode penukaran ion dapat digunakan untuk penentuan konsentrasi
garam secara total, pengeluaran ion-ion pengganggu dengan muatan berlawanan dalam larutan
juga dapat dilakukan dengan penukar ion. Tehnik penukaran juga bermanfaat untuk
pemisahan anion dan terutama digunakan dalam analisis kualitatif anorganik
(Khopkar, 2002).
Barium sulfat merupakan
endapan kristalin. Barim sulfat hanya sedikit larut dalam air dan susut karena
kelarutan dapat diabaikan. Pengendapannya dilakukan dalam pengendapan asam
klorida sekitar 0,01 M dengan maksud memperoleh partikel besar, endapan yang
lebih murni dan mencegah mengendapnya garam (Underwood, 1998).
Uranium sebagai UO22+
dalam suatu campuran yang tersusun dari 90% tetrahidroforon dan 10% asam
nitrat 6 M 9 (V/V) mempunyai koefisien
distribusi yang jauh lebih rendah dari pada kebanyakan ion divalen atau bahkan
yang bervalensi lebih tinggi. Selektivitas resin penukar ion yang semakin
meningkat yang dapat dicapai dengan menggunakan sistem campuran pelarut cair
organik diilustrikan dengan penukaran ion uranium dari kobalt dengan
menggunakan resin penukaran kation asam kuat (Vogel, 1994).
BAB III
METODELOGI
PERCOBAAN
3.1
Alat dan Bahan
Alat-alat
yang digunakan adalah tabung reaksi, pipet tetes.
Bahan-bahan
yang digunakan adalah larutan yang mengandung Ba2+, (NH4)C2O4,
K2CrO4, larutan yang mengandung Ca2+, NaOH,
HCl, reagen nessler.
3.2
Cara Kerja
A.
Kation Golongan V
1.
Uji spesifik Ba2+
a.
Dengan ammonium oksalat
Larutan yang mengandung Ba2+
dimasukkan ke dalam tabung reaksi, kemudian ditambahkan (NH4)C2O4
, akan terjadi endapan putih berkristal. Positif adanya Ba2+.
b.
Dengan kalium kromat
Larutan yang
mengandung Ba2+ dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Kemudian ditambahkan K2CrO4, akan terjadi
endapan kuning. Positif adanya Ba2+.
2.
Uji spesifik Ca2+
Larutan yang mengandung Ca2+ dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
Kemudian ditambahkan ammonium okslat,
akan terjadi endapan putih yang sangat halus.
B.
Kation Golongan V
Larutan yang mengandung NH4+
dimasukkan ke dalam tabung reaksi, kemudian dicelupkan kertas lakmus, akan
tejadi perubahan warna biru pada kertas.
Filtrat ditambahkan NaOH dan dipanaskan, lalu di atasnya
diberikan batang pengaduk yang telah dicelupkan HCl pekat, terjadi gas.
Dimasukkan NH4+ ke dalam tabung
reaksi, kemudian ditambahkan reagen Nessler, larutan menjadi bening.
3.3
Konstanta Fisik
NaOH
Bm =
40 gr / mol
Td =
139 0C
Tl =
3,84 0C
= 22,139 gr/cm3
|
K2CrO4
Bm =
194,02 gr / mol
Td =
968,3 0C
Tl =
-2,1 0C
= 2,12 gr/cm3
|
HCl
Bm =
36 gr / mol
Td =
115 0C
Tl =
85,05 0C
= 1,05 gr/dm3
|
(NH4)C2O4
Bm =
128 gr / mol
|
BAB IV
DATA HASIL
PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Data Hasil Pengamatan
Data hasil pengamatan yang diperoleh
dari percobaan yang dilakukan adalah sebagai berikut.
Reaksi
|
Pengamatan
|
1. kation Golongan IV
|
|
Uji spesifik Ba2+
a.
Dengan ammonium oksalat
Ba2+ + (NH4)C2O4 BaC2O4 + NH4+
|
Endapan putih berkristal
|
b.
Dengan kalium kromat
Ba2+ + K2CrO4
BaC2O4
+ NH4+
|
Endapan kuning
|
Uji spesifik Ca2+
Ca2+ + (NH4)C2O4 CaC2O4 +
NH4+
|
Endapan putih yang sangat halus
|
2. kation golongan V
|
|
- NH4+ + kertas lakmus
- NH4+
+ NaOH
- NH4+ + reagen nessler
|
- Terjadi perubahan warna pada kertas
lakmus.
- terjadi gas
- larutan bening
|
4.2
Pembahasan
Kation adalah ion
yang memiliki muatan positif, sehingga ia lebih cenderung melepaskan elektron
untuk mencapai kesetimbangan. Pada percobaan ini adalah pemisahan kation
golongan IV-V. adanya kation golongan IV dan V juga ditandai dengan endapan
setelah direaksikan.
Secara umum, sifat-sifat dari
kation dapat disebabkan sebagai berikut.
-
Berwarna
karena terletak pada golongan transisi
-
Lebih
bersifat basa, sehingga lebih mudah bereaksi dengan asam
-
Biloksnya bermuatan positif
(+).
Pada percobaan pertama yang diuji pada golongan IV
hádala Ba2+ , Ca2+, barium hádala bivalen dalam garam. Garamnya membentuk kation barium, klorida,
dan nitratnya larut. Pada uji Ba2+ terbentuk endapan putih setelah
ditambahkan ( NH4)2C2O4, hal ini
membuktikan adanya Ba2+. Ketika ditambahkan K2CrO4
akan terjadi endapan kuning. Hal ini menandakan positif adanya Ba2+.
Pada uji Ca2+
dibuktikan dengan adanya endapan putih yang sangat halus setelah direaksikan
dengan ammonium oksalat. Pada percobaan yang ke II yang uji adalah golongan V
yaitu NH4+ perubahan yang terjadi pada kertas lakmus
menandakan adanya sifat NH4+ sebagai basa. Dan terbentuknya
gas setelah dicelupkan HCl pekat.
Dengan demikian dibuktikan adanya kation golongan IV dan V
ditandai dengan adanya endapan yang terbentuk dan adanya perubahan warna yang
terjadi pada kertas lakmus.
BAB V
KESIMPULAN
Berdasarkan
percobaan yang telah dilakukan, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai
berikut.
1. untuk membuktikan adanya kation golongan
IV dan V dibuktikan dengan adanya endapan yang terjadi setelah beraksi dan
adanya perubahan pada kertas lakmus.
2. Sifat dari kation secara umum adalah berwarna
cerah, lebih bersifat asam, dan memiliki biloks bermuatan positif.
3. Setiap kation memiliki kelarutan yang
berbeda dalam asam dan basa kuat, asam dan basa encer, dan dalam senyawa
kompleks lainnya.
Daftar
pustaka
Khopkar S.M, 2002, Konsep
Dasar Kimia Analitik, UI, Jakarta.
Underwood A.L, 1998, Analisis
Kimia Kuantitatif, Erlangga, Jakarta.
Vogel,
1994, Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik, Buku kedokteran, Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar